Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen

BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 23:27:44【Tempat Makan】385 orang sudah membaca

PerkenalanMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai usai membuka

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai usai membuka Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program Kementerian/Lembaga Non-Kementerian dengan Pemerintah Daerah di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Senin (27/10/2025). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengangakan inflasi pada Oktober 2025 secara year on year(yoy) sebesar 2,86 persen masihi tetap aman karena berada dalam kisaran target pemerintah, yakni 2,5 persen plus minus 1 persen.

Menurut Tito, target ini menjaga keseimbangan sehingga tetap menguntungkan produsen maupun konsumen karena harga komoditas ngak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

"Artinya rangeyang ingin kita target, itulah 1,5 persen sampai 3,5 persen. (Inflasi) 2,86 persen masih pada posisi aman," kata Mendagri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Tito menyebutkan bahwa komoditas penyumbang tertinggi inflasi tahun ke tahun (yoy) pada Oktober 2025 adalah perhiasan, diikuti cabai merah, beras, tarif air minum, dan ikan segar. Sementara komoditas penyumbang tertinggi inflasi secara bulanan (September ke Oktober) meliputi perhiasan, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan wortel.

"Saat ini memang terjadi kenaikan harga emas tingkat internasional, dunia. Jadi, sesuatu yang ngak bisa kita kendalikan sendiri karena ini menyangkut tren global," ujarnya.

Mendagri kemudian memaparkan tiga komponen pembentuk inflasi. Pertama, administered prices atau harga yang diatur pemerintah, seperti bahan bakar minyak (BBM), transportasi, dan air minum.

Kedua, volatile itemsyang harganya berfluktuasi, seperti bahan makanan, minuman, dan tembakau. Ketiga, core inflationatau inflasi inti, yaitu inflasi di luar harga yang diatur pemerintah dan di luar pangan.

"Emas ini masuk core inflation. Di satu sisi menunjukkan ada daya beli masyarakat, mereka bisa membeli emas. Tetapi, di sisi lain, kalau terlalu bergejolak terus naik, itu akan mengakibatkan inflasi naik juga," kata Mendagri.

Baca juga: Mendagri: Stabilitas harga di daerah kunci kendalikan inflasi

Tito menegaskan bahwa pemerintah terus menjaga stabilitas komoditas bergejolak agar tetap terkendali.

Mendagri juga menyoroti pentingnya kebijakan subsidi dalam menjaga daya beli dan inflasi, salah satunya melalui subsidi listrik yang manfaatnya dirasakan luas oleh masyarakat.

Mendagri turut mengimbau berbagai pihak untuk mewaspadai potensi kenaikan harga menjelang Natal dan tahun naru (Nataru).

Ia meminta pemerintah daerah ngak menaikkan tarif layanan, seperti air minum, karena berpotensi mendorong inflasi.

Baca juga: Mendagri: Segera kendalikan harga jika Inflasi di atas rerata nasional

Selain itu, Mendagri menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menjaga stabilitas harga tiket transportasi jelang Nataru.

"Kita akan komunikasi dengan Menteri Perhubungan dan airlinesuntuk ngak menaikkan sampai ke harga tertinggi," jelasnya.

Di samping itu, Tito menekankan pentingnya penguatan daya beli masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial (bansos), serta pelaksanaan operasi pasar atau pasar murah agar harga pangan tetap stabil sebelum Nataru.

Pada kesempatan sama, Mendagri juga meminta pemda memberikan perhatian terhadap program strategis nasional, khususnya pembangunan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini mengingat masih banyak masyarakat yang membutuhkan akses hunian layak.

"Daerah-daerah enggak bisa bekerja sendiri dengan APBD. Ini memanfaatkan betul, tangkap betul program dari Kementerian PKP (Perumahan dan Kawasan Permukiman)," jelasnya.

Baca juga: Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

Baca juga: Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

Suka(31722)